Kirab Hari Santri: Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Semangat Membangun Bangsa Dengan Akhlak Mulia

Dalam rangka memperingati Hari Santri yang puncaknya akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober, di hadiri Oleh H hasa nidi Stap Ahli Bupati berikut Asep Sehabudi kadis BPBD berikut dari beberpa pondok pesantren salah satu pondok pesantren Ryadul Huda Ngamprah juga Arisalah Gus Ropik Cisaru Memberikan tausiayah ,AL Irisad Kyai fauzi dari kota baru parahyangan berikut beberapa pesantren Yang ada d Bandung barat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menggelar kirab yang meriah. Acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai momentum untuk mengingatkan kembali peran penting santri dalam sejarah dan pembangunan bangsa.
"Alhamdulillah, alhamdulillah wasyukurillah, pada hari ini kita mengadakan acara kirab dalam rangka Hari Santri. Sebenarnya, Hari Santri itu lebih tua dari Republik ini, kurang lebih 300 tahun keberadaan santri itu sudah ada di Indonesia, sedangkan kita baru 80 tahun merdeka," ujar Hasanudin saat memberikan sambutan.
Beliau juga menekankan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari perjuangan dan semangat jihad para santri. "Syukur kepada Allah SWT, karena asbab mereka-mereka inilah kita bisa merdeka. Semangat jihad untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka begitu membara, makanya dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa kemerdekaan itu didapat atas pertolongan dan rahmat Allah SWT."
Lebih lanjut H Hasanudin berpesan kepada generasi muda, khususnya para santri, untuk terus semangat menimba ilmu agama. Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan karakter ASN yang berakhlak mulia, yang menurutnya, dibentuk dari jiwa dan hati yang baik.
Menanggapi isu viral terkait penghujatan seorang kiai, beliau mengajak masyarakat untuk tidak terpancing emosi dan mendoakan yang terbaik bagi pelaku. "Kita doakan saja, mungkin dia silap kata dan sebagainya, tidak mengerti kehidupan pondok. Bagaimanapun, kunci membangun bangsa ini tidak cukup dengan kecerdasan intelektual, tetapi juga butuh kecerdasan spiritual."
H. Hasanudin juga mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam mencegah penyelewengan kekuasaan dan korupsi. "Adanya penyelewengan itu kan karena nilai-nilai spiritualnya kurang. Mari kita doakan mereka, siapa tahu di antara mereka ada yang jadi Bupati Bandung Barat."
Acara kirab ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk para santri dari berbagai pesantren di Bandung Barat.