Aduan Laporan Diduga Mengendap Di Dinas Dan Inspetorat Dugaan Skandal Proyek Revitalisasi Pendidik
Demak Jateng, sorotnuswantoro.com — Proyek revitalisasi satuan pendidikan di Kabupaten Demak tahun anggaran 2025 dari Kementrian Pendidikan Dasmen SD, SMP, memicu kegaduhan. Di berbagai titik, pekerjaan yang menelan anggaran miliaran rupiah itu ditemukan sarat kejanggalan, baik aspek teknis maupun non-teknis. Namun ironisnya, meski aduan laporan telah dilayangkan berulang kali, pihak Dinas Pendidikan dan Inspektorat Kabupaten Demak tak kunjung menunjukkan respon berarti.
Situasi ini membuat publik bertanya-tanya: ada apa dengan proyek revitalisasi pendidikan Demak.Mengapa dugaan pelanggaran terang-terangan seperti mutu bangunan rendah, pengerjaan asal-asalan, dan indikasi manipulasi standar teknis seolah dibiarkan begitu saja.
Menurut informasi yang dihimpun dari masyarakat dan pemerhati pendidikan, laporan mengenai dugaan penyimpangan telah disampaikan secara resmi dan berulang. Namun anehnya, hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan maupun Inspektorat seolah kehilangan nyali untuk turun langsung menindaklanjuti.
"Kalau sudah dilaporkan lengkap tapi tidak direspon, itu tanda tanya besar. Jangan-jangan memang ada sesuatu yang sedang ditutupi," ujar salah satu Tim media yang enggan disebutkan namanya.
Diamnya kedua instansi tersebut justr memunculkan dugaan liar oleh publik. Apakah ada pihak yang bermain di balik proyek revitalisasi ini. Apakah pengawas hanya bekerja di atas kertas tanpa mau menyentuh lapangan.
Berdasarkan pengecekan di sejumlah lokasi proyek, ditemukan . Ada dugaan pekerjaan konstruksi tidak sesuai spek. Material bermutu rendah. Struktur mudah retak meski belum selesai. Proyek diduga dikerjakan asal-asalan demi mengejar deadline, dan Proyek diduga dikerjakan pihak ketiga.
Lemahnya respon dinas teknis dan Inspektorat menimbulkan kegelisahan. Banyak pihak menilai, diamnya institusi pengawas justru menjadi indikasi awal adanya permainan yang lebih besar.
Hal itu membingungjan publik . Apakah ada hubungan gelap antara kontraktor dan oknum tertentu. Pertanyaan itu kini menggema di tengah masyarakat. Publik menilai, diamnya pengawas justru lebih keras daripada ribuan kata.
Situasi ini kini berubah menjadi alarm keras bagi pemerintah daerah. Publik menuntut. Bupati Demak memerintahkan audit menyeluruh. Inspektorat tidak bermain aman.
Kejaksaan / Tipikor Polres menelusuri dugaan penyimpangan anggaran. BPKP melakukan audit teknis dan kerugian negara.
Jika tidak ada tindakan cepat, masyarakat khawatir proyek revitalisasi pendidikan Demak 2025 akan menjadi kuburan anggaran dan mencoreng wajah pelayanan pendidikan di Kabupaten Demak.
Revitalisasi pendidikan seharusnya meningkatkan kualitas sekolah, bukan menjadi ladang bisnis proyek bagi oknum yang tidak bertanggung jawab.
Diamnya pengawas dan lambannya respon instansi terkait hanya menambah kuat dugaan bahwa ada yang tidak beres dalam proyek revitalisasi ini.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak Dinas Pendidikan dan Inspektorat belum memberikan klarifikasi resmi, seolah membiarkan spekulasi publik semakin liar.
( Tim red )